Menganalisis Isi, Struktur, dan Kebahasaan Ceramah
Apakah kamu sudah pernah menyusun kerangka ceramah sebelumnya? Nah untuk dapat mengembangkan itu, kamu harus mempelajari susunan dalam teks ceramah berikut ini! Apa saya yang perlu di perhatikan ketika menyusun kerangka ceramah, diantaranya adalah: Isi, Struktur dan kebahasaan dalam ceramah. Mari kita pelajari satu demi satu susunan yang di maksud tersebut:
Pengertian Isi Ceramah
Isi ceramah memuat informasi- informasi tentang topik yang di bahas oleh pembaca (penceramah), yang sesuai dengan tujuan tertentu, ceramah yang di sajikan menginformasikan suatu masalah kepada pendengar. Selain menginformasikan, ceramah juga bertujuan memersuasi (mengajak) untuk memilih hal yang positif dan negatif terhadap permasalahan yang dipaparkan. Setelah mendengar ceramah, pendengar harus dapat menyimpulkan isi ceramah tersebut, dengan demikian, pendengar dapat mengambil pesan dan manfaat dari ceramah yang didengarkan.
Pengertian struktur ceramah
Pada umumnya, struktur pokok ceramah yaitu, pendahuluan,isi, dan penutup. Pada pendahuluan penceramah memebrikan salam pembuka dan pengantar materi. Pada tahap isi, penceramah memberikan materi yang akan di bahas (topik). Sedangkan pada penutup, penceramah memberikan simpulan serta salam penutup.
Berikut ini adalah struktur cerama,pahamilah dengan sungguh-sungguh:
1.Pembuka;
Berisikan sapaan kepada para pendengar ceramah, misalnya menanyakaan keadaan pendengar, mengajak bersyukur, menyampaikan ucapan terimakasih karen di berikan kesempatan untuk berbicara, serta harapan-harapan penceramah.
2.Pengantar menuju materi;
Pada bagian ini penceramah menyampaikan judul ceramah, topik yang akan dibahas, tata cara bertanya dan sebagainya.
3. Inti materi;
Pada bagian ini, penceramah mencoba untuk menguraikan sejelas mungkin mengenai isi dalam topik yang di bahas, serta mengaikan topik dengan fakta yang sedang di bahas.
4. Simpulan ceramah;
Sebelum ceramah diahiri, penceramah menyampaikan simpulan (rangkuman) mengenai topik yang di bahas, yang bertujuan untuk lebih mengajak pendengar menuju pemahaman yang di sampaikan dalam ceramah.
5. Penutup;
Setelah simpulan di sampaikan, bagian terahir adalah memberikan kata-kata atau kalimat penutup untuk mengahiri ceramah yang di sampaikan oleh penceramah. Penutup dapat memuat ucapan terimakasih dan permohonan maaf apabila salah dalam berucap.
Pengertian kebahasaan ceramah
Pernahkah kamu membaca teks ceramah (pidato), nah ketika mennyampaikan pidato tentu kalimat atau kata-kata yang digunakan adalah kalimat yang sudah di pikirkan terlebih dahulu, tidak menuntut keyakinan bahwa ketika berpidato di depan seseorang tersebut harus menggunakan bahasa yang baik agar bisa di pahami oleh orang yang mendengarkan. berikut ini adalah aspek kebahasaan yang harus kamu perhatikan ketika berpidato, antaralain:
1. Kata sapaan
Adalah kata yang digunakan untuk menyapa atau menegur para pendengar yang di ajak berbicara, baik itu tunggal maupun jamak. beberapa contoh adalah sebagai berikut:
Nama diri lengkap, misalkan Silverius Lexy, kemudian kata yang tergolong istilah kekerabatan seperti; bapak, ibu, paman, adik, kakak dll. kemudian jangan lupa untuk gelar diri seseorang ketika menyapa misalkan: Yth. silverius lexy, S.Pd (gelar di bacakan tidak disingkat). dan kata ganti persona kedua yakni :anda.
2. Teks atau kalimat yang baik
Teks yang baik, antara gagasan inti dan penjelas harus memiliki kesatuan dan kepaduan. Untuk itu dalam menjalin kesatuan dan kepaduan dapat menggunakan konjungsi atau kata penghunung yang benar. Konjungsi adalah kategori yang menghunbungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat. Konjungsi yang muncul dalam teks ceramah adalah berikut ini:
a. Konjungsi Penyamaan;
Adalah konjungsi yang menghubungkan penyamaan antara dua klausa atau antra klausa dengan bagian klausa, misalkan: adalah, ialah, yaitu, yakni, bahwa dll.
b. Konjungsi Penyimpulan;
Adalah konjungsi yang mengubungkan penyimpulam. Misalkan: jadi, maka, karena itu, oleh karena itu, sebab itu, oleh sebab itu, dengan demikian, dengan begitu dll.
c. Konjungsi penyebaban:
Adalah konjungsi yang menyatakan sebab terjadinya keadaan atau peristiwa pada klausa utama. misalkan; karena, sebab, lantaran dll.
Referensi:
Arvita Nina. 2018. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK(wajib) Kelas XI. Surakarta: CV Mediatama
1. Pengertian teks eksplanasi dan konstruksi teks eksplanasi
2. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Ekplanasi
3. Mengkontruksi nilai novel sejarah kedalam teks ekplanasi
Posting Komentar